Monday 13 June 2016

Manusia Dan Harapan

MANUSIA DAN HARAPAN









Disusun Oleh
Nama     :  Risky Wisnu Adrianto
NPM      :  16315071
Kelas     :  1TA04





Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
S1 – Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
2015 – 2016


Topik Makalah

Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Emilianshah Banowo


Topik Makalah
MANUSIA DALAM HARAPANNYA












Kata Pengantar

          Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa, yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga masih di perkenankan untuk membuat makalah ini.
            Dalam makalah ini, saya sebagai penyusun makalah ingin memaparkan “MANUSIA DALAM HARAPANNYA”. Hal-hal yang terkaji dalam makalah ini merupakan konkret dan berdasar fakta yang ada.
            Akhir kata, saya sebagai penyusun makalah ini menyucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan waktu dan tempat. Mohon maaf bilamana ada kata-kata yang kurang berkenan bagi Bapak/Ibu.

Depok, 11 Juni 2016


                                                                                      Penyusun




A.         Harapan dan Cita-cita
1.       Pengertian Harapan Secara Umum
            Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaam yaitu :
keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud dan pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat..

2.       Pengertian Cita-cita Secara Umum
            Cita-cita, siapa yang tidak pernah mendengar hal tersebut. Cita-cita adalah suatu gambaran atau suatu keinginan kita untuk masa yang akan dating yang dapat kita raih dengan usaha dan ketekunan.
Cita-cita yang kuat adalah dimana kita tetap tertuju pada hal-hal kecil yang mampu merealisasikan atau mampu mewujudkan cita-cita kita, karena hal yang kecil sekalipun akan berdampak besar saat kita yakin dan percaya serta melandasinya dengan dasar yang kokoh untuk maju dan terus meraih cita-cita yang kita impikan.

B.         Faktor Harapan dan Cita-cita
1.     Faktor Dalam Harapan
            Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :

a)    Kelangsungan hidup (survival)
b)   Keamanan (safety)
c)    Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)   Diakui linkungan (status)
e)    Perwujudan cita – cita (self actualization)


2.     Faktor Dalam Cita-cita

            Dalam Cita-cita banyak hal yang mampu merangsang atau yang mengaktifkan syaraf kita untuk berfikir maju. Cita-cita yang di landasi dasar yang kuat akan menjadikan mimpi yang terjadi.
Hal-hal yang dapat mempengaruhinya :

a)     Impian
b)    Ketekunan

C.         Kepercayaan

            Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.



Referensi

(http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-harapan.html)
(http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/manusia-dan-harapan.html)
(http://mahisaajy.blogspot.co.id/2011/05/persamaan-harapan-dan-cita-cita.html)
(http://raitosun.blogspot.co.id/2011/04/manusia-dan-harapan.html)
(http://skyrider27.blogspot.co.id/2010/06/manusia-dan-harapan.html)